Selamat datang di beranda
POSYANDU JAWA BARAT
silahkan baca artikel-artikel kami

Pengunjung

POSYANDU JAWA BARAT

" Sabisa-bisa Kudu Bisa" Posyandu Jawa Barat Pasti Bisa

"Anak adalah orang tua di masa depan. Demi masa depan perhatikan gizi yang baik ”.

APA ITU POSYANDU?

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar/sosial dasar untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi.
Posyandu yang terintegrasi adalah kegiatan pelayanan sosial dasar keluarga dalam aspek pemantauan tumbuh kembang anak. Dalam pelaksanaannya dilakukan secara koordinatif dan integratif serta saling memperkuat antar program dan kegiatan untuk kelangsungan pelayanan di Posyandu sesuai dengan situasi/kebutuhan lokal yang dalam kegiatannya tetap memperhatikan aspek pemberdayaan masyarakat.
Posyandu merupakan wadah pemberdayaan masyarakat yang dibentuk melalui musyawarah mufakat di desa/kelurahan dan dikelola oleh Pengelola Posyandu, yang dikukuhkan dengan keputusan kepala desa/lurah.

B. Strata Posyandu

1. Posyandu Pratama

Posyandu yang kegiatannya belum bisa dilaksanakan secara rutin setiap bulan dan atau kadernya masih kurang dari 5 orang.

2. Posyandu Madya

Posyandu yang kegiatannya sudah setiap bulan, dan kadernya minimal 5 orang. Tetapi kunjungan sasaran ke posyandu (D/S) dan cakupan kegiatan utamanya (KIA, Gizi, KB, Immunisasi dan Penanggulangan Diare) masih di bawah 50%, dan biasanya belum mempunyai kegiatan Integrasi Pelayanan Sosial Dasar.

3. Posyandu Purnama

Posyandu yang kegiatannya sudah setiap bulan, kadernya minimal 5 orang dan D/S serta cakupan kegiatan utamanya (KIA, Gizi, KB, Immunisasi, dan Penanggulangan Diare) sudah lebih dari 50%, sudah mempunyai kegiatan Integrasi Pelayanan Sosial Dasar sesuai kebutuhan masyarakat setempat, dan sudah mempunyai Dana Sehat yang diikuti oleh kurang dari 50% masyarakat di wilayah pelayanan Posyandu.

4. Posyandu Mandiri

Posyandu yang kegiatannya sudah setiap bulan, kadernya minimal 5 orang dan cakupan kegiatan utamanya (KIA, Gizi, KB, Immunisasi dan Penanggulangan Diare) sudah lebih dari 50%, sudah mempunyai kegiatan Integrasi Pelayanan Sosial Dasar sesuai kebutuhan masyarakat setempat, dan Dana Sehatnya sudah diikuti oleh lebih dari 50% masyarakat di wilayah pelayanan Posyandu.

C. Manfaat Posyandu

Posyandu memiliki banyak manfaat untuk masyarakat, di antaranya:

1. Mendukung perbaikan perilaku, keadaan gizi dan kesehatan keluarga sehingga:



a. Keluarga menimbang balitanya setiap bulan agar terpantau pertumbuhannya.
b. Bayi 6-11 bulan memperoleh 1 kapsul Vitamin A warna biru (100.000 SI).
c. Anak balita 12-59 bulan memperoleh kapsul Vitamin A warna merah (200.000 SI) setiap 6 bulan (Februari dan Agustus).
d. Bayi umur 0-11 bulan memperoleh immunisasi Hepatitis B 4 kali, BCG 1 kali, Polio 4 kali, DPT 3 kali dan Campak 1 kali.
e. Bayi diberi Asi saja sejak lahir sampai umur 6 bulan (ASI Eksklusif).
f. Bayi mulai umur 6 bulan diberikan makanan pendamping ASI.
g. Pemberian ASI dilanjutkan sampai umur 2 tahun atau lebih.
h. Bayi/anak yang diare segera diberikan:
• ASI lebih sering dari biasa• Makanan seperti biasa
• Larutan oralit dan minum air lebih banyak
i. Ibu hamil minum 1 tablet tambah darah setiap hari.
j. Ibu hamil mau memeriksakan diri secara teratur dan mau melahirkan ditolong oleh tenaga kesehatan.
k. Ibu hamil dan Wanita Usia Subur (WUS) mendapat immunisasi Tetanus Toxoid (TT) setelah melalui penapisan TT.
l. Setelah melahirkan Ibu segera melaksanakan Inisiasi Menyusui Dini (IMD).
m. Ibu nifas minum 2 kapsul Vitamin A warna merah (200.000 SI):
• 1 (satu) kapsul segera setelah persalinan.
• 1 (satu) kapsul 24 jam setelah pemberian kapsul pertama.
n. Ibu hamil, nifas dan menyusui makan hidangan bergizi lebih banyak dari saat sebelum hamil.
o. Keluarga menggunakan garam beryodium setiap kali memasak.
p. Keluarga mengkonsumsi pangan/makanan beragam, bergizi dan seimbang.
q. Keluarga memanfaatkan pekarangan sebagai warung hidup/meningkatkan gizi keluarga.

Dengan melaksanakan perilaku di atas, maka diharapkan:
a. Balita naik berat badannya setiap bulan
b. Balita tidak menderita kekurangan gizi
c. Bayi terlindung dari penyakit berbahaya yang dapat dicegah dengan immunisasi
d. Ibu hamil tidak menderita kurang darah
e. Bayi lahir tidak menderita GAKY
f. Balita dan bufas tidak menderita kurang Vitamin A
g. WUS tidak menderita kurang energi kronis
h. Masyarakat semakin menyadari pentingnya gizi dan kesehatan
i. Menurunkan jumlah kematian Ibu dan Balita

2. Mendukung perilaku hidup bersih dan sehat, sehingga:

a. Keluarga buang air kecil/besar menggunakan jamban
b. Keluarga memanfaatkan air bersih untuk kehidupan sehari-hari
c. Tidak merokok di dalam rumah/keluarga tidak ada yang merokok
d. Keluarga mencuci tangan pakai sabun
e. Rumah bebas jentik nyamuk
f. Persalinan Ibu ditolong oleh tenaga kesehatan
g. Keluarga makan buah dan sayur setiap hari
h. ASI Eksklusif
i. Menimbang Balita tiap bulan
j. Keluarga Berencana

3. Mendukung pencegahan penyakit yang berbasis lingkungan dan penyakit yang dapat dicegah dengan immunisasi, sehingga keluarga:

a. Tidak menderita Diare, ISPA, DBD dan Malaria
b. Tidak menderita Hepatitis, TBC, Polio, Difteri, Batuk Rejan, Tetanus dan Campak

4. Mendukung pelayanan Keluarga Berencana, sehingga Pasangan Usia Subur (PUS):

a. Menjadi peserta KB
b. Dapat memilih alat kontrasepsi jangka pendek atau jangka panjang yang cocok dan tepat penggunaan.

5. Mendukung pemberdayaan keluarga dan masyarakat dalam penganekaragaman pangan melalui pemanfaatan pekarangan untuk memotivasi kelompok dasa wisma berperan aktif, sehingga:

a. Keluarga mengusahakan budidaya tanaman, sayuran, buah, ikan dan ternak (unggas, sapi, kambing)
b. Keluarga mampu menyusun menu makanan bergizi sesuai ketersediaan pangan lokal dengan pemanfaatan pekarangan rumah
c. Keluarga mampu mengembangkan perekonomian dengan memanfaatkan potensi yang tersedia di lingkungannya
d. Posyandu menjadi pusat informasi dan konseling dalam perlindungan anak dan perempuan, terutama dalam hal pencegahan penyalahgunaan Narkotika dan Obat-obatan terlarang, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), perdagangan manusia (traficking), penyebaran HIV/AIDS, dll.

D. Kegiatan Utama Posyandu

Kegiatan utama di Posyandu meliputi:

1. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA):

• Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) atau pil besi, minimal 3 kali pemberian atau 90 TTD
• Immunisasi TT
• Pemeriksaan Kehamilan (minimal 4 kali selama hamil)

2. Gizi

• Pemantauan Pertumbuhan melalui Penimbangan Bulanan
• Pemberian Vitamin A dosis tinggi (pada bulan Vitamin A, yaitu Februari dan Agustus)
• Pemberian Makanan Tambahan (PMT)

3. Immunisasi

Bayi: Hepatitis (4 kali), BCG (1 kali), Polio (4 kali), DPT (3 kali) dan Campak (1 kali)

4. KB: Pemberian Pil atau Kondom

5. Penanggulangan Diare: Pemberian Oralit dan Pengobatan

E. Kegiatan Integrasi Pelayanan Sosial Dasar di Posyandu

Kegiatan yang dapat ditambahkan atau dikembangkan di Posyandu yang cakupan kegiatan utamanya sudah baik merupakan perluasan kegiatan Posyandu yang kegiatannya bisa dipilih dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat.
Kegiatan Integrasi Pelayanan Sosial Dasar di Posyandu, meliputi:

1. PAUD, BKB, BKR, BKL yang merupakan kegiatan untuk meningkatkan Pendidikan, pemantauan perkembangan dan pembentukan sikap yang positif dan produktif pada setiap tahap siklus kehidupan manusia.

2. Peningkatan Ekonomi Keluarga, Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial.

3. Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan.

4. Pembinaan Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak meliputi:

• Suplementasi gizi mikro (Vitamin A, Tablet Tambah Darah)
• Penyuluhan Gizi Seimbang, Konseling Makanan Bayi dan anak Balita
• Pemantauan Pertumbuhan: Penimbangan berat badan, pengukuran Tinggi Badan
• Sosialisasi program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi
• Konseling dan penyuluhan mengenai perawatan bayi baru lahir, tanda-tanda bahaya pada bayi dan anak Balita

5. Layanan KB: berupa suntik, pil dan kondom

6. Pengendalian Penyakit dan penyehatan lingkungan meliputi:

• Immunisasi
• Lingkungan Bersih dan Sehat
• Penanggulangan HIV/AIDS, Malaria, TB dan DBD

7. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

• Penyuluhan dan
• Kunjungan Rumah

8. Penyuluhan dan Konseling yang berkenaan dengan:

• HIV/AIDS
• Perdagangan manusia
• Kekerasan dalam rumah tangga

F. Sasaran Posyandu

Sasaran Posyandu adalah seluruh masyarakat/keluarga, utamanya adalah bayi baru lahir, bayi, anak balita, ibu hamil, ibu menyusui, ibu nifas, PUS, remaja dan Lanjut Usia (Lansia)

G. Pelaksana Posyandu adalah kader yang difasilitasi petugas. Kader Posyandu diharapkan:

1. Berasal dari anggota masyarakat setempat
2. Dapat membaca dan menulis huruf latin
3. Berminat dan bersedia menjadi kader
4. Bersedia bekerja secara sukarela
5. Memiliki kemampuan dan waktu luang

kasih orang tua takaan terhapus oleh waktu

ass......

Kadang ibu2 lupa akan kepentingan dirinya sendiri karna hanya memeikirkan untuk  anaknya sendiri...
hari ini makan apa anaku....
sudah bergijikaah makanan anaku....
sehatkah anaku semua untuk anaknya...
apakah anak2, mereka juga memikirkan ibunya...?
apakah ibuku sudah makan....
apa ibuku sehat...
lelahkah ibuku....
apakah ada dalam pikiran anak anak kita?

Orang tua hanya memikirkan untuk kebaikan anak-anaknya saja tapi kadang anak merasa apa yang dipikirkan orang tua demi kebaikan anak malah anak salah menanggapinya, lantas orang tua harus bagai mana?

Anak- jaman sekarang beda dengan anak-anak jaman kita dulu, apa yang orang tua katakan pasti dituruti ....tapi .......kadang dampak dari itu semua ada yang positip dan ada yang negatipnya.

Jaman sekarang pun sama seperti jaman dulu ada positip dan ada negatipnya...dengan teknologi yang lebih maju mereka bisa tau apa  yang ingin  anak-anak kita lakukan, orang tua juga ikut serta melihat perkembangan apa yang anak -anak kita lakukan dengan ke moderenan sekarang,

Kita sebagai orang tua lengah bisa menjerumuskan anak-anak kita maka, bimbingan agama yang harus terus di berikan ke anak-anak kita supaya tida melenceng ke jalur yang kita tidak diharapkan,

Teknologi boleh maju tapi anak-anak kita tetap anak-anak yang harus kita naungi dan sayangi dengan setulus-tulusnya walaupun apa yang akan anak-anak kita tanggapi tentang orang tuanya sendiri, orang tua tetap akan sayang dan cinta kepada anak-anaknya walau apa yang terjadi.
Sayang orang tua kepada anak sepanjang jaman taakan luntur ditelan waktu.

Orang tua taakan mengeluh demi anak-anaknya...seperih apapun untuk kemajuan anak akan ditempuh oleh orang tua....

Anak-anaku belajarlah yang rajin demi masa depanmu .....
Kelak kalian menjadi orang tua apa yang orngtua rasakan akan dirasakan pula oleh kalian semua...bagai mana sayangnya orang tua kepada anak-anaknya.

Orang tua akan bahagia bila melihat anak-anknya menjadi anak-anak yang sukses dunia dan akhirat itu yang diinginkan oleh orang tua dan dalam doa-doa semua orang tua buat ank-anaknya.



Belajar Merawat Bayi Baru Lahir Bagi Pasangan Muda

Kehadiran bayi bukan saja menguras tenaga dan emosi, namun juga menimbulkan kekhawatiran. Banyak orang tua, terutama yang baru memiliki anak, kebingungan dalam merawat bayi baru lahir.
Mungkin Anda telah melakukan berbagai persiapan untuk menyambut kehadiran buah hati sejak jauh-jauh hari, tapi tetap saja Anda memerlukan penyesuaian besar karena peran baru Anda kini adalah sebagai orang tua.

Orang Tua Dianjurkan Menerapkan Hal Ini

Merawat bayi baru lahir identik dengan kelelahan sepanjang hari. Tidak jarang, banyak orang tua dilanda tekanan berlebih. Terlebih bila baru memiliki anak yang pertama. Untuk itu, hal pertama yang harus diperhatikan adalah bagaimana orang tua mengelola tekanan yang ada. Beberapa hal berikut bisa diterapkan untuk mengelola tekanan saat merawat bayi baru lahir.
  • Menjaga kondisi Fisik
Meski merawat bayi baru lahir sering dikaitkan dengan kurang tidur, hindarilah mengonsumsi kafein atau makanan pengusir rasa kantuk lainnya. Tetaplah konsumsi makanan sehat, mencukupi kebutuhan air harian, dan pastikan selalu menghirup udara segar.
Agar kondisi tetap bugar, tidurlah berbarengan dengan waktu tidur buah hati Anda. Mintalah pasangan untuk menggantikan posisi Anda saat malam hari juga bisa dilakukan. Selain itu, pastikan untuk sesekali mengajak bayi untuk menikmati hal-hal yang menjadi minat Anda. Kebiasaan sehari-hari yang baik bila diterapkan dapat membuat Anda lebih berenergi saat merawat bayi.
  • Jangan takut
Melihat mungil dan lucunya buah hati, Anda dan pasangan mungkin merasa khawatir tidak mampu merawatnya dengan baik. Kecemasan mungkin akan berkurang jika hal tersebut dibicarakan bersama-sama.
Selain itu, tertawa ceria bersama bayi dan pasangan Anda bisa menguraikan ketakutan yang ada. Jangan takut dan tidak percaya diri terhadap rutinitas baru untuk si Kecil, seperti mengganti popok atau ketika menenangkan bayi. Pada awalnya mungkin terkesan kaku, tapi pada akhirnya bisa Anda bisa terbiasa dan menjadi mudah.
  • Tunda dahulu pekerjaan lain
Jangan terlalu memaksakan diri untuk menjaga hal-hal yang biasa dilakukan sebelum kelahiran buah hati Anda. Membersihkan seisi rumah dan mencuci pakaian bisa ditunda dahulu agar tidak terlalu lelah saat merawat bayi baru lahir.
Anda juga bisa menghemat energi dengan mengurangi kegiatan yang biasanya membutuhkan waktu lama, seperti memasak. Jika sebelum ada si Kecil Anda terbiasa menyiapkan makan malam yang sempurna, maka kini cukup menyajikan makanan yang mudah diolah. Tentu saja, bukan berarti Anda mengenyampingkan nilai gizi di dalamnya.
  • Jangan mengurung diri
Saat merawat bayi baru lahir jangan ragu untuk keluar rumah. Bayi yang rewel saat di dalam rumah, mungkin akan ceria saat diajak keluar rumah untuk sekadar berjalan-jalan menghirup udara segar.
Memiliki bayi juga berarti membatasi hubungan dengan teman-teman dan keluarga Anda untuk sementara waktu. Sesekali biarkan mereka ikut membantu mengasuh bayi Anda. Jangan menolak saat mereka hendak menggendong bayi atau kegiatan lainnya yang bisa menghemat tenaga Anda.
  • Tahu kapan meminta bantuan
Ingat, masa kecil buah hati Anda tidak akan terulang dua kali. Oleh karena itu, nikmatilah masa-masa ‘merepotkan’ tersebut. Meski begitu, Anda harus tetap mengetahui batasan diri sendiri. Jika memang tekanan yang ada sudah terasa sangat berat, mintalah bantuan dari ahlinya. Anda bisa meminta bantuan kepada orang tua atau kepada dokter untuk mendapatkan tips merawat kesehatan bayi

http://www.alodokter.com/belajar-merawat-bayi-baru-lahir

Pentingnya Konseling Pada Pendidikan Anak Usia Dini


Ada sebuah pertanyaan yang cukup baik yaitu “Apakah Lembaga PAUD tidak perlu bimbingan dan konseling? PAUD sekarang bisa dibilang setara dengan pendidikan dasar, sehingga anak didiknya memerlukan bimbingan konseling.

Asumsi dasar yang melandasi bahwa PAUD memerlukan bimbingan dan konseling adalah kesetaraan PAUD sekarang ini dengan pendidikan dasar dan menengah. Jika di lingkungan pendidikan dasar dan menengah bimbingan konseling sangat dibutuhkan, otomatis PAUD juga membutuhkannya. Selain keahlian dan pengalaman pendidik, faktor lain yang perlu dipehatikan adalah kecintaan yang tulus pada anak, berminat pada perkembangan mereka, bersedia mengembangkan potensi yang dimiliki pada anak, hangat dalam bersikap dan bersedia bermain dengan anak. Tidak berlebihan jika PAUD dan jenjang pendidikan di atasnya adalah setara. Kesetaraan tersebut dapat dilihat dari segi yuridis landasan UU maupun tenaga kependidikan yang menanganinya. Dalam UU RI No. 20/2003 menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal dan informal. 

Pendidikan anak usia dini jalur formal berbentuk taman kanak-kanak (TK), raudhatul athfal (RA) atau bentuk lain yang sejenis; jalur nonformal berbentuk kelompok bermain (KB) dan bentuk lain yang sejenis; sementara di jalur informal berbentuk Taman Penitipan Anak (TPA) atau bentuk lain yang sederajat. Jadi, pendidikan anak usia dini (PAUD), mencakup tiga lembaga pendidikan anak, yaitu TK/RA, KB dan TPA serta bentuk pelayanan sejenis. Biasanya, pendidikan TK/RA (pendidikan formal) hanya menerima peserta didik berusia 4-6 tahun. Sedangkan KB dan bentuk sejenis (pendidikan nonformal), hanya menerima peserta didik antara usia 2-4 tahun, adapun TPA (pendidikan informal) bisa menerima penitipan anak mulai dari usia 2 bulan sampai 2 tahun. Pendidikan anak usia dini, dalam hal ini, hanya sebatas membantu dan mengarahkan proses tumbuh kembang anak agar lebih terarah dan terpadu. 

Orientasi pokok pendidikan anak usia dini adalah: 
a) melatih kemampuan adaptasi belajar anak sejak awal; 
b) meningkatkan kemampuan komunikasi verbal; 
c) mengenalkan anak pada lingkungan dunia sekitar, seperti orang, benda, tumbuhan, dan hewan; serta 
d) memberikan dasar-dasar pembelajaran berikutnya, seperti mengingat, membaca, menulis dan berhitung sederhana. 

Pendidikan anak usia dini, secara khusus bukan bertujuan untuk memberi anak pengetahuan kogniti (kecerdasan intelektual) sebanyak-banyaknya, tetapi mempersiapkan mental dan fisik anak untuk mengenal dunia sekitarnya secara lebih adaptive (bersahabat). Sifat pendidikannya lebih familiar (kekeluargaan), komunikatif (menyenangkan), dan yang paling utama adalah lebih persuasif (seruan/ajakan). Selama dalam proses pembelajaran tidak dikenal istilah-istilah pemaksaan, tekanan atau ancaman yang dapat mengganggu kejiwaan anak. Situasi dan kondisi seperti ini memang sengaja direkayasa dan diciptakan dengan tujuan agar anak mendapat ketenangan dalam belajar, serta mampu mengekspresikan dirinya secara lebih bertanggung jawab. 

Pendidik PAUD yang ideal adalah seseorang yang memiliki kompetensi profesional yang terdidik dan terlatih baik, sera memiliki pengalaman yang kaya dibidangnya. Terdidik dan terlatih bukan hanya memperoleh pendidikan formal, melainkan seseorang yang memiliki kompetensi pedagogi yaitu menguasai strategi dan tehnik mendidik, memiliki pengetahuan tentang cara-cara mendidik, maupun membuat rancangan kegiatan ( untuk satu tahun, seminggu dan harian) dan pengetahuan tentang kesehatan, mampu mengorganisasikan kelas. Ia memiliki kompetensi profesional, juga mengetahui bagaimana cara menghadapi berbagai macam permasalahan anak, mulai dari perkelahian antar anak sampai dengan menggiatkan kelompok belajar. 

Pendidik PAUD merupakan pendidik yang konsisten sekaligus luwes, humoris dan lincah dalam menghadapi kebutuhan, minat dan kemampuan anak. Juga memiliki kompetensi sosial, berinteraksi dengan orang tua, antar sesama pendidik, anak serta masyarakat. 

Pemerintah mensyaratkan para pendidik PAUD baik formal, nonformal dan informal harus memiliki latar belakang S-1 atau D-4. Bahkan, tidak sembarangan S-1 atau D-4 bisa mengajar di PAUD, tetapi mereka harus berlatar belakang keilmuan yang sama, yakni S-1 PG-PAUD. 

Guru-guru TK dan Pendidik PAUD yang hingga saat ini belum S-1 diwajibkan untuk kuliah S-1 pendidikan PAUD. Jika tidak, mereka akan tersisihkan oleh Undang-undang. 

Adanya bimbingan dan konseling di PAUD bukan berarti sekedar ikut-iktan saja. Keberadaan bimbingan konseling dilingkungan PAUD juga dibutuhkan. Sebab, banyak perilaku bermasalah muncul pada peserta didik ketika dewasa yang disebabkan oleh masa lalunya diwaktu kecil. Hal ini menunjukan bahwa masa-masa awal anak telah kecolongan dalam hal tindakan pencegahan terhadap munculnya perilaku bermasalah di masa depan. 

Tujuan utama diselenggarakannya bimbingan dan konseling di lembaga PAUD adalah mengantisipasi atau mengambil tindakan preventif terhadap munculnya perilaku bermasalah tersebut. Dengan demikian, sesungguhnya bimbingan dan konseling tidak hanya diberikan kepada anak didik yang telah bermasalah perilakunya saja, melainkan juga kepada mereka yang tidak berperilaku masalah. Tentunya, mencegah akan jauh lebih mudah daripada mengobati. Asas ini pula yang akan diberlakukan di dalam bimbingan konseling di lingkungan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Dengan kata lain, mencegah munculnya perilaku bermasalah pada anak-anak jauh lebih mudah daripada mengatasi perilaku bermasalah pada orang dewasa. 

PEMBAHASAN Program bimbingan dan konseling di lembaga PAUD merupakan program bimbingan yang bermanfaat secara positif, tidak sekadar reaktif dan korektif. Terlebih lagi, jika program bimbingan ini bersifat kontinum berkelanjutan, dan terus-menerus, mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi, bahkan sampai dimasyarakat. Tentu, hasilnya akan jauh lebih baik daripada bimbingan yang sifatnya eksidental semata. Tetapi, penekanan bimbingan dan konseling dapat berubah-ubah, sesuai dengan kebutuhan anak didiknya atau sesuai dengan taraf perkembangannya. Atas dasar ini, maka bimbingan konseling di PAUD tidak boleh hanya terfokus pada tumbuh kembangnya anak secara normal dan kompetensi calistung semata, melainkan juga harus menemukan jati diri anak didik yang unik dan khas, sesuai dengan kepribadiannya. Petualangan pencarian jati diri anak didik harus dimulai sejak dini atau dilembaga PAUD. Sebab, penemuan dan pemahaman akan dirinya sendiri akan sangat membantu mereka dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan-lingkungan baru yang akan dihadapi. Disamping itu, penemuan jati diri atau kepribadian anak didik dapat membantu mereka dalam mengembangkan bakat, minat, dan potensinya. Perlu ditegaskan disini bahwa bimbingan dan konseling di lembaga PAUD tidak hanya diberikan kepada mereka yang mempunyai perilaku bermasalah, melainkan juga harus diberikan kepada mereka yang sedang dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. 

Dengan demikian, konseling bukan hanya untuk mengatasi perilaku bermasalah pada anak didik, melainkan juga tindakan untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembangnya anak secara maksimal. Pandangan ini menitik beratkan pada bimbingan yang bersifat preventif, kesehatan mental, dan pengembangan diri daripada bimbingan yang menitik beratan pada psikoterapi maupun diagnosis terhadap perilaku bermasalah. Terlebih lagi, ketika para psikolog telah menyadari betapa pentingnya melakukan identifikasi sejak dini terhadap perilaku bermasalah pada anak-anak. Dengan melakukan identifikasi ini, diharapkan anak-anak dimasa depan tidak lagi mengalami hambatan dalam belajarnya, terlebih lagi gangguan pada mentalnya. 

Momen yang paling tepat untuk melakukan tindakan identifikasi ini adalah pada masa-masa awal usia dini atau di lembaga PAUD. Beberapa alasan berikut ini kiranya dapat memberi pemahaman kepada kita mengapa tindakan identifikasi untuk mencegah perilaku bermasalah paling tepat dilakukan pada masa usia dini atau PAUD. 

MENJAGA ORIGINALITAS KEPRIBADIAN ANAK Kepribadian anak masih luwes, mudah dibentuk, sangat fleksibel, dan belum mengalami peristiwa traumatik yang mengakar dalam hati sanubarinya atau alam bawah sadarnya. Dengan demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa anak yang dijaga originalitas kepribadiannya akan tumbuh secara alamiah menuju tahap-tahap perkembangan kepribadian yang lebih baik. Semua ini dilakukan oleh anak yang bersangkutan dengan tanpa beban dan tanpa tekanan mental dari pihak manapun, sehingga nuansa kebebasan yang diperolehnya semakin mempercepat pertumbuhan dan perkembangannya. 

INTENSNYA HUBUNGAN ORANG TUA (WALI MURID) DENGAN GURU DI PAUD Umumnya, orang tua atau orang dewasa yang mengasuh anak didik masih menjalani komunikasi intens dengan pihak sekolah jika anak yang diasuhnya masih berada di lingkungan lembaga PAUD. Dalam hal ini, secara tidak disengaja telah terjadi interaksi yang sangat intens antara anak didik, guru dan orang tua. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk mengarahkan tumbuh kembangnya anak sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah sehingga anak didik akan terjauh dari gangguan mental dan perilaku bermasalah dan mempercepat pertumbuhannya 

PERSIAPAN MENTAL MEMASUKI SEKOLAH DASAR Lembaga PAUD sekarang ini telah mendapat “tuntutan” secara tidak langsung dari berbagai sekolah dasar (SD), terutama sekolah-sekolah dasar unggulan agar lulusan PAUD mempunyai kompetensi akademik yang baik. Mengahadapi problematik ini, keberadaan bimbingan dan konseling sangat dibutuhkan, baik oleh anak didik maupun orang tua murid. Pasalnya, anak didik sering kali belum siap menempuh pendidikan pada jenjang diatasnya, meskipun semua kompetensi telah dimiliki. Dalam hal ini, pendidik sekaligus konselor bertugas untuk membekali anak didiknya dengan penguatan mental secukupnya. 

P E N U T U P Secara sederhana setelah membahas kajian mengenai perlunya bimbingan dan konseling di lembaga PAUD, penulis mempunyai tiga prinsip yang dapat digunakan secara umum yang harus dimiliki oleh para konselor di lembaga PAUD. Dan bila ketiganya dapat direalisasikan dalam pelaksanaannya maka kemungkinan besar konseling dapat berjalan dengan baik dan tujuan konseling dapat tercapai sesuai harapan. 

Pertama, menawan hati. Konteksnya kemampuan guru atau orang tua peserta didik dalam “memikat” perasaan atau emosi anak didik, khususnya bila sedang dalam masalah. Dengan ini, diharapkan anak-anak bermasalah akan terkesima dan mencitrakan sosok tersebut sebagai orang utuh yang siap mengentaskan segala persoalannya dengan tulus, ihklas dan tanpa pamrih. 

Kedua, tenang dalam menghadapi berbagai persoalan. Prinsip kedua bagi guru dan orang tua sebagai konselor bagi anak-anak di lemabaga PAUD adalah kemampuan bersikap tenang dalam menghadapi persoalan anak. Perawakan tenang dan menawan hati tersebut mampu membuat anak-anak bermasalah menaruh kepercayaan besar bahwa pendidiknya dapat mengatasi berbagai persoalan yang dihadapinya. 

Ketiga, mampu berempati secara mendalam. Di samping menawan hati dan berperawakan tenang, konselor PAUD juga harus mampu berempati secara mendalam, tanpa harus berlarut dalam arus permasalahan anak. Ketika anak-anak mengemukakan masalah yang dihadapi, konselor harus mampu memasukan masalah yang dikemukakan anak didiknya tersebut kedalam perasaanya, sehingga ia mampu merasakan apa yang dirasakan anak didiknya tersebut. 

Dengan kemampuan ini maka anak didik akan merasakan kepuasan dalam setiap penyelesaian masalahnya, dan dapat dipahami secara penuh oleh pendidik PAUD secara sempurna. Atas dasar ini, anak akan menganggap bahwa bimbingan dan konseling dapat berguna dalam penyelesaian masalah di masa anak-anak terutam di lingkungan pendidikan anak usia dini./Habibprastyo

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/habibprastyo/pentingnya-konseling-pada-pendidikan-anak-usia-dini_550eea38813311c52cbc6635

Pentingnya vitamin E bagi Anak

Vitamin E dibutuhkan oleh tubuh terutama untuk membatasi produksi radikal bebas, yaitu molekul berbahaya yang dapat merusak sel akibat oksidas, untuk kekebalan tubuh, perbaikan DNA, dan proses sehubungan dengan metabolisme tubuh lainnya .

Jumlah vitamin E yang di butuhkan anak

  • Anak Usia 1 sampai 3 tahun : 6 mg, atau 9 IU , vitamin E per hari
  • Anak Usia 4 sampai 8 tahun : 7 mg , atau 10,5 IU , vitamin E per hari
Banyak anak yang tidak mendapatkan cukup vitamin E dari makanan saja. Ini adalah jumlah kebutuhan rata-rata selama beberapa hari atau minggu, dan anak tak harus mendapatkan dalam jumlah ini setiap hari.

Sumber vitamin E

Vitamin E bisa didapatkan dari berbagai macam makanan, termasuk buah-buahan, sayuran , kacang-kacangan, dan biji-bijian . Berikut ini adalah beberapa makanan sumber terbaik  vitamin E :
  • almond
  • minyak gandum
  • biji bunga matahari
  • mentega almond
  • selai kacang
  • kacang goreng
  • buah kiwi
  • minyak jagung
  • bayam
  • brokoli
  • mangga mentah
Jumlah vitamin E yang bisa didapat dari makanan diatas bervariasi, tergantung dari jumlah, ukuran buah atau merek produk makanan. Yang perlu diperhatikan, bahwa kacang-kacangan dan biji-bijian bisa menyebabkan tersedak pada anak-anak yang sangat kecil.

Apakah anak bisa kelebihan vitamin E, dan apa akibatnya ?

Jauh lebih mungkin anak tidak mendapatkan cukup dari nutrisi penting ini, daripada kelebihan. Namun karena vitamin E ini bisa menjadi antikoagulan, yang meningkatkan risiko perdarahan, maka Dewan Makanan dan Gizi Institute of Medicine telah menetapkan tingkat asupan tertinggi vitamin E. Berikut ini adalah jumlah maksimum asupan vitamin E yang dianggap aman:
Anak berusia 2-3 tahun harus mendapatkan tidak lebih dari 200 mg ( 300 IU ) vitamin E per hari . Sementara untuk anak berusia 8 tahun harus mendapatkan tidak lebih dari 300 mg ( 450 IU ) vitamin E per hari .
- See more at: http://www.carakhasiatmanfaat.com/artikel/manfaat-vitamin-e-terhadap-pertumbuhan-anak.html#sthash.SjoLOcCf.dpuf

http://www.carakhasiatmanfaat.com/

Netty: PKP Dalam Posyandu Multifungsi

CIREBON-Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat, Netty Heryawan mengatakan wajah Posyandu Jawa Barat saat ini bukan saja sekitar pemeriksaan ibu hamil, menimbang bayi dan balita saja. "Akan tetapi, Posyandu harus berkembang dengan perubahan jaman menjadi Posyandu Multifungsi yang dapat menjadi solusi ditengah masyarakat," katanya. 
Ini Netty ungkapkan pada  Peningkatan Kapasitas Pendamping Kader Posyandu (PKP) BKPP Wilayah III Provinsi Jawa Barat dengan Materi "Prioritas Pengembangan Posyandu Tahun 2016" di Hotel Jamrud Kota Cirebon, Senin (7/3/16).
Tentu saja pemerintah tidak dapat bekerja sendiri, maka kehadiran Pendamping Kader Posyandu (PKP) dapat menjadi pelopor kepedulian dengan memberikan solusi dan membangun kesadaran kolektif dimasyarakat. "Sejatinya Posyandu menjadi pusat informasi keluarga sebagai upaya perlindungan anak-anak guna menyelamatkan peradaban bangsa," lanjutnya.
Akhirnya, Netty menekankan ada beberapa yang harus diperhatikan sebagai Pendamping Kader Posyandu (PKP). Antara lain Discovery dapat memetakan permasalahan sebuah daerah, Dream mimpi yang dapat memberi semangat, Design membentuk strategi dalam pembenahan, Define menentukan penyelesaian masalah dan Destiny melakukan pendampingan bagi masyarakat.
http://jabarprov.go.id

Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Tingkat Provinsi Jawa Barat di Kabupaten Kuningan

Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Tingkat Provinsi Jawa Barat Ke XXXIII dilaksanakan di Kabupaten Kuningan, salah satu dokumentasi dibawah ini adalah kegiatan warga dengan WARUNG AMAL di Kelurahan Ciporang Kabupaten Kuningan. Kegiatan WARUNG AMAL ini dilaksanakan dengan sukarela guna mendukung dan memeriahkan terlaksananya MTQ Tingakat Jawa Barat Tahun 2014.
MTQ ini digelar di beberapa tempat di Kabupaten Kuningan.

















Entri Populer

Template Oleh trikmudahseo